Sabtu, 21 Desember 2013

HUJAN


       Ya, hujan. Hujan itu adalah suatu anugrah dari Allah untuk umatnya di muka bumi ini, termasuk aku. Aku adalah pecinta hujan. Hujan adalah nafasku, hujan adalah hidupku. Hujan itu sangatlah indah, meski terkadang hujan itu datang bersama sang petir yang mampu membuat takut banyak orang. Mengapa aku sangat menyukai hujan? Di saat hujan aku bisa mendengar betapa tentramnya hidup, harum rintikan air yang jatuh dari langit, menyentuh tanah, adalah aroma yang begitu menenangkan hati. Di saat hujanlah aku bisa menangis bersama sang awan, meluapkan segala beban di dalam hati yang terluka ini. Di saat hujan, air matamu tak akan terlihat karena jatuh bersama dengan butiran butiran mutiara sang awan. Dan setelah hujan pasti ada sesuatu yang indah. Ya, itu pelangi. Butiran embun di langit yang mempunyai warna-warna yang sangatlah indah. Mampu membuat setiap orang yang melihatnya tersenyum. Aku ingin menjadi pelangi, bisa membuat semua orang yang berada di dekatku tersenyum bahagia bersamaku, tetapi aku tak ingin membuat orang-orang bahagia hanya sekejap seperti pelangi itu. Aku ingin selamanya membuat mereka bahagia.
            Dan hujan itu sama seperti hidupku, yang beberapa tahun terakhir di penuhi oleh kilatan-kilatan problema. Dan terkadang badai besar itu mengoyak-ngoyak hati ini. Yang membuatku menangis, tak bisa menahan semua kesakitan ini. Mulai dari masalah kecil hingga masalah yang sangat berat tuk ku jalani, tapi aku coba tuk tersenyum, menunjukan pada semua orang bahwa “aku tak apa-apa”. Ya memang aku tak apa-apa. Aku tak ingin membuat orang-orang sedih, khawatir akan keadaanku. Biarlah hati ini yang menampung semua beban. Meski memang aku tau, sekeras-kerasnya batu, pasti dia akan melapuk juga. Sama seperti hati ini, yang semakin lama akan semakin rapuh, tak mampu lagi menahan perasaan yang selama ini di pendam. Tapi, meski memang itu terjadi, aku hanya ingin menangis, sendiri, tanpa ada orang yang tau. Hanya air matalah yang mampu membuat hati ini menjadi lebih tenang.
            Tapi aku percaya, “Allah tidak akan memberi cobaan kepada kaumnya jika ia tidak mampu menghadapinya”. Iya, selagi kita bisa sabar akan semua cobaan di hidup kita, kita akan mampu tuk mengalahkannya. Dan ingat “Setelah hujan pasti akan ada pelangi”. Jadi, buah yang akan kita petik dari bibit kesabaran itu adalah sesuatu yang indah. Mungkin sekarang hidupku di penuhi rintikan hujan dan sang badai, tapi aku percaya suatu saat nanti sang pelangi pun akan menghiasi hidupku J
          
  Tetaplah tersenyum kawan, jangan pernah tunjukan kesedihanmu di depan orang-orang terkasih. Allah akan menemani hari-harimu. Dia akan selalu tersenyum bersamamu. J
Sang Pecinta Hujan,


Ariffa Nuraini Zahra

Sabtu, 07 Desember 2013

Jumat, 06 Desember 2013

kerazaia? HAHAHAKAN~

today, is my first exam. the first lessons is math.
kalian pada tau lah matematik itu kan identik sama perhitungan. dan pas ada soal yang harus ngitung TAN, mau gak mau ya pake kalkulator kan?
tapi emang dasar guenya aja yang bego. ahahaha. pas aku keluarin hp, kan nunduk ye? ngetik tuh, ehhh ntuh pengawas tibatiba udah ad di sebelah aja -_- and you know what he asked? he say "NUJU NAON? ETA NAON ANU DI KOLONG MEJA?" kalo di translate tuh gini " lagi apa? itu apa yang ada di kolong meja?" dia ngomong mukanya tuh datar, gak jauh beda deh sama muka kunti *ups. dan dengan polosnya aku bilang "gak ada apaapa bu" ehhh pas baru aja ni bibir nutup, hp ekeu ngegeter. TEMEN EKEU NGEWHATSAPP. alhasil tuh hp di bawa sama si mak lampir itu. fakkkkkkkk..

bete gilak. mana pas bubar di suruh ngadep. tp hp tetep gak di kasih.. debat sihhh.. tp namanya juga guru, gak mau kalah dan gk akan keabisan kata2 buat nyerang murid. hftttttttt

SEKIAN DAN TERIMA GAJIH