Ya,
hujan. Hujan itu adalah suatu anugrah dari Allah untuk umatnya di muka bumi
ini, termasuk aku. Aku adalah pecinta hujan. Hujan adalah nafasku, hujan adalah hidupku. Hujan
itu sangatlah indah, meski terkadang hujan itu datang bersama sang petir yang
mampu membuat takut banyak orang. Mengapa aku sangat menyukai hujan? Di saat
hujan aku bisa mendengar betapa tentramnya hidup, harum rintikan air yang jatuh
dari langit, menyentuh tanah, adalah aroma yang begitu menenangkan hati. Di
saat hujanlah aku bisa menangis bersama sang awan, meluapkan segala beban di
dalam hati yang terluka ini. Di saat hujan, air matamu tak akan terlihat karena
jatuh bersama dengan butiran butiran mutiara sang awan. Dan setelah hujan pasti
ada sesuatu yang indah. Ya, itu pelangi. Butiran embun di langit yang mempunyai
warna-warna yang sangatlah indah. Mampu membuat setiap orang yang melihatnya
tersenyum. Aku ingin menjadi pelangi, bisa membuat semua orang yang berada di
dekatku tersenyum bahagia bersamaku, tetapi aku tak ingin membuat orang-orang
bahagia hanya sekejap seperti pelangi itu. Aku ingin selamanya membuat mereka
bahagia.
Dan hujan itu sama seperti hidupku,
yang beberapa tahun terakhir di penuhi oleh kilatan-kilatan problema. Dan
terkadang badai besar itu mengoyak-ngoyak hati ini. Yang membuatku menangis,
tak bisa menahan semua kesakitan ini. Mulai dari masalah kecil hingga masalah
yang sangat berat tuk ku jalani, tapi aku coba tuk tersenyum, menunjukan pada
semua orang bahwa “aku tak apa-apa”. Ya memang aku tak apa-apa. Aku tak ingin
membuat orang-orang sedih, khawatir akan keadaanku. Biarlah hati ini yang
menampung semua beban. Meski memang aku tau, sekeras-kerasnya batu, pasti dia
akan melapuk juga. Sama seperti hati ini, yang semakin lama akan semakin rapuh,
tak mampu lagi menahan perasaan yang selama ini di pendam. Tapi, meski memang
itu terjadi, aku hanya ingin menangis, sendiri, tanpa ada orang yang tau. Hanya
air matalah yang mampu membuat hati ini menjadi lebih tenang.
Tapi aku percaya, “Allah tidak akan
memberi cobaan kepada kaumnya jika ia tidak mampu menghadapinya”. Iya, selagi kita bisa
sabar akan semua cobaan di hidup kita, kita akan mampu tuk mengalahkannya. Dan
ingat “Setelah
hujan pasti akan ada pelangi”. Jadi, buah yang akan kita petik dari bibit kesabaran itu
adalah sesuatu yang indah. Mungkin sekarang hidupku di penuhi rintikan hujan
dan sang badai, tapi aku percaya suatu saat nanti sang pelangi pun akan
menghiasi hidupku J
Tetaplah tersenyum kawan, jangan pernah
tunjukan kesedihanmu di depan orang-orang terkasih. Allah akan menemani
hari-harimu. Dia akan selalu tersenyum bersamamu. J
Sang Pecinta Hujan,
Ariffa Nuraini Zahra